Jumat, 27 Mei 2016

PEMERIKSAAN LED ( LAJU ENDAP DARAH )

PEMERIKSAAN LED ( LAJU ENDAP DARAH )


    Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa inggrisnya Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah. Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah (LED)-nya. Tinggi ringannya nilai pada Laju Endap Darah (LED) memang sangat dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. Namun ternyata orang yang anemia, dalam kehamilan dan para lansiapun memiliki nilai Laju Endap Darah (LED) yang tinggi. Jadi orang normal pun bisa memiliki Laju Endap Darah (LED) tinggi, dan sebaliknya bila Laju Endap Darah (LED) normalpun belum tentu tidak ada masalah. Jadi pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) masih termasuk pemeriksaan penunjang, yang mendukung pemeriksaan fisik dan anamnesis dari sang dokter.


Tahap LED Berlangsung

a.       Fase pengendapan lambat I
Beberapa menit setelah percobaan dimulai, sel darah merah dalam keadaan melayang, sulit mengendap ( 1-30/menit )
b.      Fase pengendapan cepat
Terjadi setelah darah saling berikatan membentuk rauleaux permukaan relatife kecil , masa menjadi lebih berat ( 30-60 menit )
c.       Fase pengendapan lambat II
Terjadi setelah sel darah mengendap, menampak di dasar tabung ( 60-120 menit )

Standar  Laju Endap  Darah

Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap pembentukan rouleaux – sel darah merah berkumpul membentuk kolom, tahap pengendapan dan tahap pemadatan. Di laboratorium cara untuk memeriksa Laju Endap Darah (LED) yang sering dipakai adalah cara Wintrobe dan cara Westergren. Pada cara Wintrobe nilai rujukan untuk wanita 0-20 mm/jam dan untuk pria 0-10 mm/jam, sedang pada cara Westergren nilai rujukan untuk wanita 0-15 mm/jam dan untuk
pria 0-10 mm/jam.

Faktor  yang  Mempengaruhi  LED
a.       Faktor  eritrosit
1) Jumlah  eritrosit  untuk  darah yang kurang dari normal
2) Ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan eritrosit yang   mudah beraglutinasi akan   menyebabkan laju endap darah cepat.
b.      Faktor Plasma
LED mencerminkan protein plasma yang akan meningkat ketika seseorang mengalami infeksi akut atau kronis
c.       Faktor Teknik
Tabung tidak boleh miring, apabila terjadi kemiringan akan terjadi kesalahan 30% dan tidak boleh banyak getaran
d.      Faktor suhu
Suhu terbaik adalah 200°C
e.       Faktor fiskositas

Variasi Laju Endap Darah

Pada orang yang lebih tua nilai Laju Endap Darah juga lebih tinggi. Dewasa (Metode Westergren):
•    Pria <  50 tahun      =  kurang dari 15 mm/jam
•    Pria >  50 tahun      =  kurang dari 20 mm/jam
•    Wanita < 50 tahun  =  kurang dari 20 mm/jam
•    Wanita > 50 tahun  =  kurang dari  30 mm/jam

Anak-anak (Metode Westergren):
•    Baru lahir                                 = 0 – 2 mm/jam
•    Baru lahir sampai masa puber  = 3 – 13 mm/jam

Dalam keadaan normal nilai LED jarang melebihi 10 mm per jam. LED ditentukan dengan mengukur tinggi cairan plasma yang kelihatan jernih berada di atas sel darah merah yang mengendap pada akhir 1 jam ( 60 menit ). Nilai LED meningkat pada keadaan seperti kehamilan ( 35 mm/jam ), menstruasi, TBC paru-paru ( 65 mm/jam ) dan pada keadaan infeksi terutama yang disertai dengan kerusakan jaringan. Metode yang dianjurkan oleh ICSH ( International Comunitet for Standardization in Hematology ) adalah cara westergren.

Hasil Laju Endap Darah/LED/ ESR yang tinggi juga dapat terjadi karena :
•    Anemia
•    Kanker seperti  lymphoma atau multiple myeloma
•    Kehamilan
•    Penyakit Thyroid
•    Diabetes
•    Penyakit  jantung

Prinsip Kerja
( Darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % . Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.  Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0. Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung.  Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit. Nilai Rujukan Metode Westergreen : Pria : 0 - 15 mm/jam Wanita : 0 - 20 mm/jam

Ada dua cara pemeriksaan Laju Endap Darah :
1.   Cara Westergreen
Alat :
Tabung Westergreen dengan kalibrasi 0 – 200 dan rak westergreen

Prosedur :
·         Ambil darah sebanyak 1,6 ml dari vena penderita
·          campurkan dengan anti koagulan Natrium sitrat 3,8 % dengan perbandingan 4 : 1, lalu kocok supaya tercampur.
·         Isap darah tadi kedalam tabung westergreen sampai garis 0
·         kemudian letakkan tabung tadi pada rak westergreen dengan posisi tegak lurus
·         Catat waktu mulai didiamkan dan periksa tingginya plasma dan buffy coat sesudah satu jam pertama dan ke dua.
Nilai normal :         
•    Pria <  50 tahun      =  kurang dari 15 mm/jam
•    Pria >  50 tahun      =  kurang dari 20 mm/jam
•    Wanita < 50 tahun  =  kurang dari 20 mm/jam
•    Wanita > 50 tahun  =  kurang dari  30 mm/jam

Sebenarnya ada cara yang lebih cepat untuk melekukan pemeriksaan ini, sehingga tidak membutuhkan waktu berjam – jam, cukup dengan 10 menit sudah dapat diselesaikan, yaitu dengan cara mengganti posisi tabung westergreen tadi, dari yang awalnya tegak lurus di ganti dengan posisi miring ( ±45 drajat ). Untuk pembacaannya yaitu dari 7 menit sebagai pembacaan yang pertama dan 3 menit selanjutnya sebagai pembacaan yang kedua. Cara ini lebih praktis dan lebih cepat.

2.  Cara Wintrobe
Alat :
Tabung Wintrobe dan pipet pasteur

Prosedur ;
1.     Isap darah dari vena kubiti penderita dengan spuit dan campur dengan anti koagulan Natrium sitrat 3,8 % dengan perbandngan 4 : 1 dalam suatu tabung
2.    kemudian kocok supaya tercampur rata.
3.    Dengan pipet pasteur masukkan darah yang telah dicampur anti koagulan tadi ke dalam tabung Wintrobe sampai tanda garis 0
4.    Letakkan tabung tegak lurus, catat waktu mulai didiamkan dan periksa sesudah satu jam pertama dan jam kedua.
Bacalah tingginya lapisan plasma dengan milimeter.

Nilai normal :         laki – laki     < 10 mm/jam
                             Wanita        < 20 mm/jam

Kesalahan pemeriksaan laju endap darah :
a.    LED dapat lebih rendah pada gelembung udara, bekuan darah.
b.    LED dapat meningkat pada tabung miring, alat yang dipakai, panas dan lisis.

Terapi untuk penderita Laju Endap Darah / LED / ESR tinggi :
1. Menjadi vegetarian hanya makan sayuran saja
2. Kurangi penggunaan minyak dan lemak.
Biasanya dalam 2 sampai 3 bulan LED sudah normal kembali.





Praktikum penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Tata Cara Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam Kebakaran


Pengertian (Definisi) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ialah alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang gunamemadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).

Tata cara (Prosedur) penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam Kebakaran :


  1. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
  2. Arahkan selang ke titik pusat api.
  3. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
  4. Sapukan secara merata sampai api padam.


Bagian-bagian APAR


Hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :


  1. Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam.
  2. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.


Praktikum Semester 2 tahun 2015 - 2016
Dosen Pembina : Andy Susantyo, S.Kom
Dibantu oleh anggota Tim SAR malang
Waktu : 05 Mei 2016